Jadi Pemateri, Andre Mongdong Bakar Semangat Kepemudaan Manado

oleh -338 Dilihat

Andre Mongdong (tengah) saat sampaikan materi di kegiatan Pemuda

Manado –

Andre Mongdong menjadi pemateri dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemuda dan Organisasi Kepemudaan Tahun 2021 yang dilaksanakan Pemerintah kota Manado melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, Kamis (22/4) di Hotel Grand Whizprime Manado.

Membawa materi tentang Trisakti dan Revolusi Mental, Mongdong membakar semangat dengan salam kebangsaan, Merdeka.

“Ini merupakan 3 konsep yang luar biasa, dimana untuk memenangkan revolusi pada tahun itu,” kata Mongdong yang juga Ketua PA DPC GMNI Manado.

TRISAKTI = Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, yang disampaikan oleh Presiden Ir. Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1963 yang berjudul TAVIP (Tahun Vivere Pericoloso).

Berdiri diatas kaki sendiri dalam ekonomi, bebas dalam politik, berkepribadian dalam kebudayaan.

Pancasila 1 Juni 1945 = Kebangsaan Indonesia (Nasionalisme), Internasionalisme (Peri Kemanusiaan), Mufakat (Demokrasi), Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Trisila = sosio – Nasionalisme, Sosio – Demokrasi, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ekasila = Gotong royong.

“Semangat dan Jiwa Kemerdekaan kita adalah Anti Feodalisme dan Kapitalisme yakni eskplotiasi, penindasan, penghisapan manusia oleh manusia yang lain. Kemudian Anti Imperialisme dan Kolonialisme yakni eksploitasi, penindasan, penghisapan sebuah bangsa oleh bangsa lain,” ujarnya.

Nasionalisasi = PTPN, ITC, Pertamina, PLN, PGN dll, Konferensi Asia Afrika = Kemerdekaan Negara-Negara di Asia Afrika, Trikora = pembebasan Irian Barat, Dwikora = penolakan Negara Boneka Federal Malaysia dan Nefos = New Emergencing Forces.

Revolusi Mental merupakan gagasan Presiden Soekarno yang pertama kali dikemukakan dalam pidato peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1957 yang berjudul sebuah tahun ketentuan.

Revolusi Mental menurut Bung Karno adalah perombakan cara berfikir, cara kerja cara hidup yang merintangi kemajuan.

Nation dan Character Building, setelah Indonesia merdeka sesungguhnya perjuangan belum berakhir. Revolusi masih terus dilakukan, namun lewat cara yang berbeda. Jika dulu mengangkat senjata, tapi membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku.

Andre Mongdong kemudian memaparkan dan mengutip Pidato Presiden Ir. Soekarno dalam memperingati hari pahlawan 10 November 1962.

“Perjuanganku lebih muda karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” baca Mongdong.

Mongdong selanjutnya memaparkan Revolusi Mental menurut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 14 Agustus 2015.

“Gerakan Revolusi akan menyuburkan kembali nilai-nilai semangat juang, optimisme, kerja keras, kesantunan, tata krama dan memperkokoh karakter bangsa serta memperkuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” sebut Ketua Alumni GMNI ini.

Kemudian, Andre Mongdong memaparkan tujuan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 oleh Presiden Joko Widodo.

“Bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat,” tuturnya kembali.

Ia pun mengatakan bahwa tantangan Pemuda sekarang dalam mewujudkan revolusi mental yaitu mempunyai kesadaran, kemauan dan tindakan yang dilakukan secara masif dan terus dilakukan.(andresiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.