“Sindroma Terowongan Karpal” Jadi Topik Edukasi Kesehatan Instalasi Promkes RSUP Kandou

oleh -458 Dilihat

Manado, VoxSulut.Com – Program Instalasi Promkes untuk melakukan Edukasi kesehatan terhadap masyarakat di rumah sakit terus berjalan. Hal untuk guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat.

Jumat, 14 Juli 2023 IPKPRS memilih judul Sindroma terowongan karpal dalam kegiatan edukasi kesehatan diruang tunggu pasien poliklinik bedah RSUP Kandou Manado.

Materi yang dipaparkan oleh dr. Sekplin Sekeon, Sp.N(K) MPH yang juga sebagai Kepala Instalasi Promkes didampingi dr. Armando Maranatha yakni Sindroma Terowongan Karpal dimana di jelaskan bahwa Sindroma Terowongan Karpal merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada saraf di bagian pergelangan tangan yang sering terjadi.

Sindroma terowongan karpal merupakan salah satu gangguan saraf di pergelangan tangan karena adanya penekanan pada saraf yang di kenal sebagai saraf Medianus. Insidensi dan prevalensinya bervariasi antara 0,1 – 16% tergantung pada kriteria diagnosis yang digunakan. Kondisi ini umumnya mengenai penderita pada usia dewasa sekitar usia 40 – 60 tahun dan tiga kali lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria. Lanjut dikatakan Prevalensi dan keparahan dari penyakit ini meningkat seiring usia.

Gejala yang muncul bila sudah terkena sindroma terowongan karpal yaitu seperti rasa keram, tebal, bahkan nyeri seperti tertusuk tusuk pada pergelangan tangan. Bila sudah terjadi gangguan yang berat maka gejala yang muncul dapat berupa kelemahan pada tangan yang terkena dan juga tampak adanya otot yang mengecil pada bagian tangan.

Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan masyarakat menjadi lebih mengenal gejala-gejala serta msayarakat dapat mengerti bagaimana bila mengalami sindroma terowongan karpal.

Antusiasme terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan kepada presentan dari audience. Dimuali dari bagaimana cara mencegah terjadinya sindroma terowongan karpal, faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan sindroma terowongan karpal, bagaimana cara untuk menghindari dari sindroma terowongan karpal hingga pengobatan terhadap sindroma terowongan karpal apabila sudah terjadi.

Sindroma terowongan karpal itu sendiri dapat dicegah dengan mengurangi pergerakan yang ekstrim dan berulang pada pergelangan tangan, apabila sudah didapati adanya gejala dari sindroma terowongan karpal, gejala dapat berkurang dengan mengisitrahatkan kondisi tangan dalam posisi lurus dan rileks.

Apabila hal tersebut masih belum bisa mengurangi nyerinya maka dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf untuk mendapatkan terapi obat-obatan untuk penatalaksaan sindroma terowongan karpal. Terapi secara medis disamping dengan pemberian obat-obatan bisa juga dilakukan dengan pemberian obat suntik secara langsung ke daerah pergelangan tangan.

Namun apabila derajat keparahan dari sindroma terowongan karpal sudah mencapai tahap akhir maka bisa disarankan untuk dilakukan terapi pembedahan papar dr. Armando .

Pada setiap akhir materi, kami dari instalasi promkes selalu memberikan kesempatan bagi pasien dan keluarga pasien untuk bertanya langsung kepada Narasumber dan kami memberi apresiasi kepada para pasien yang sudah berpartisipasi bertanya dalam kegiatan edukasi tersebut berupa masker dan handzanitaiser.

Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut dr. Henny Ruth Liwe, M. Kes sebagai koordinator operasional promkes dan tim promkes lainnya. (*ch/vsc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.