Internasional Women’s Day, Keane Sualang Berikan Pesan Khusus untuk Seluruh Perempuan, Lihat Jangan Lewatkan

oleh -260 Dilihat
Keane Sualang

Manado, VoxSulut.com – Wanita cantik asal Manado Keane Sualang memberikan pesan khusus kepada para Wanita di Hari Perempuan Sedunia atau Internasional Women Day, yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Mahasiswi fakultas Hukum Universitas Indonesia itu, mengatakan bahwa peran perempuan sangatlah banyak ditengah tantangan jaman sekarang.

“Mulai dari mendidik generasi selanjutnya sampai dengan menjadi role model untuk perempuan lain maupun masyarakat secara umum. Perempuan harus berani berasaing di dalam dunia patriaki ini. Tantangan pada saat ini adalah represntative atau keterwakilan perempuan di dalam masing-masing bidang mereka,” ucap Wakil Bendahara GAMKI Sulut itu.

Keane sapaan akrabnya, menuturkan Tahun ini International women’s day mengangkat tema “break the bias”.

“Terlalu banyak bias yang dilontarkan kepada perempuan. Contohnya pekerjaann sebagai seorang pemimpin, perempuan katanya tidak bisa memimpin karena itu pekerjaan laki-laki soalnya perempuan terlalu membawa perasaan atau too emotional,” katanya lagi.

Tidak hanya itu, sebut Ketua Harian Pemuda Cinta Kerukunan Manado itu, sekarang dibutuhkan keterwakilan dari kaum perempuan.

“Sebenarnya masih banyak UU dan hukum indonesia yang bias terhadap perempuan. Hal ini membuktikan bahwa dibutuhkannya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan kekerasan seksual,” ucap Keane Sualang.

Lanjut, “Memang semua orang dapat mengalami kekerasan seksual ini. Tetapi berdasarkan data yang ada mayoritas korban kekerasan seksual adalah perempuan (kekerasan berbasis gender). Di indonesia banyak terjadi kasus kekerasan seksual yang tidak ditindak lanjuti karena belum adanya suatu undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut. Sehingga timbulnya urgensi untuk disahkannya RUU TPKS,” ungkapnya.

Dirinya menyesalkan atas stigma tidak baik kepada perempuan khususnya korban kekerasan.

“Tidak hanya itu juga stigma masyarakat terhadap korban kekerasan perempuan masih buruk. Masih banyak yang menyalahkan korban. Contohnya “yah dia kua pe ba pake bagitu so itu orng perkosa noh” atau “cewe do ee pulang malam-malam” dan masih banyak lagi. Tidak usah melihat jauh-jauh, di Manado saja masih banyak kekerasan seksual yang terjadi. Yah mudah-mudahan dengan semakin banyak awareness mengenai hak-hak perempuan, Indonesia dapat menghargai seutuhnya hak-hak perempuan,” pungkas putri dari Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang tersebut.(andre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.