Manado, Voxsulut. Com –
Pasca mudik lebaran tahun 2022 yang telah usai, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Renhard Ronald laporkan hasil dari posko angkutan lebaran menjelaskan adanya peningkatan jumlah pemudik yang masuk ke Sulut melalui terminal Tangkoko Bitung dan Terminal Malalayang.
Laporan tersebut Renhard sampaikan saat kepada awak media di kantornya, Rabu (11/5). Renhard mengungkapkan bahwa bus AKAP yang datang di Terminal Tipe A Tangkoko Bitung sampai hari terakhir posko lebaran sejumlah 61 Unit dengan jumlah penumpang 937 orang, sedangkan untuk yang berangkat dari Terminal Tangkoko menuju ke provinsi lain tercatat 78 unit dengan total 1.331 orang pemudik.
Untuk terminal Malalayang sendiri, Renhard menyebut bahwa sesuai data posko lebaran yang dicatat oleh BPTD, sebanyak 90 unit kendaraan 1.810 orang. Sementara yang berangkat dari Terminal Malalayang adalah sejumlah 112 unit dengan total 2.926 orang penumpang.
Sementara di terminal Boroko, timnya mencatat ada sekitar 4.706 orang yang berangkat mudik dengan total 223 bus.
Meski demikian, Renhard menyebut bahwa sesuai data yabg dirangkum, pemudik yang masuk ke Sulawesi Utara maupun keluar dari Sulawesi Utara adalah tujuannya ke Gorontalo, Sulawesi Tengah sampai ke Sulawesi Selatan, Makasar.
Untuk pemudik yang dari Sulawesi Utara ataupun datang ke Sulawesi Utara melalui pelabuhan penyebrangan, timnya mencatat ada total 459 trip dengan jumlah penumpang untuk pejalan kaki 12.793 orang, kendaraan 2.466 orang. Dengan Roda 2 sebanyak 1.209 kendaraan dan roda empat lebih sebanyak 2.870 unit kendaraan.
Renhard pun menambahkan bahwa selama posko lebaran tahun 2022 ini, pihak BPTD Sulawesi Utara telah menyiapkan rest area untuk dipergunakan pemudik sebagai tempat beristirahat maupun tempat untuk melaksanakan ibadah.
“Rest area kami buat di jembatan timbang Inobonto. Sebanyak 68 unit kendaraan dengan total 805 orang yang memanfaatkan posko mudik lebaran tersebut sesuai data pihak kami di lapangan,” Tambahnya.
Kemudian terkait dengan mobil unit keliling yang dioperasikan, ada sekitar 23 kendaraan yang dibantu dengan berbagai persoalan yang dialami pemudik.
“Antara lain pecah ban, kehabisan bahan bakar, mogok, air radiator panas bahkan ada kendaraan yang dibantu untuk ditarik. Jenis kendaraannya bermacam-macam. Selain itu, pihak kami juga membantu untuk mengatur lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan,” Kuncinya. (FalenJaksen)