Konsultasi Publik di RSUP Kandou Libatkan Banyak Unsur

oleh -13 Dilihat

Manado, VoxSulut.Co.id  —  Kegiatan Konsultasi Publik digelar RSUP Prof Dr R D Kandou Manado, Senin (29/9) sebagai upaya endukung perbaikan dan peningkatan pelayanan. Pada kegiatan tersebut hadir dari unsur pemerintah (Camat, Kapolsek, dan Danramil, serta lurah dan kepala Puskesmas), tokoh masyarakat dan agama, hingga unsur media massa.

Acara ini merupakan bentuk tanggung jawab RSUP Kandou sebagai rumah sakit vertikal di bawah Kementerian Kesehatan.

Hal ini dilakukan mengingat tugas rumah sakit bukan hanya menyediakan pelayanan yang aman, berkualitas, dan terjangkau, tetapi juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan kebijakan nasional.

Konsultasi publik ini pun menjadi wadah tepat bagi mereka untuk mendapatkan masukan berharga. Tujuannya jelas: perbaikan layanan, transparansi, dan akuntabilitas.

Direktur Utama RSUP Prof Kandou Prof Dr dr Starry Rampengan Sp.JP (K), FIHA, MARS, mengatakan, dengan adanya kolaborasi antara RSUP Kandou dengan pemerintah daerah, organisasi profesi, akademisi, dunia usaha, dan komunitas masyarakat, diharapkan akan diperoleh rekomendasi strategis sebagai dasar perbaikan kualitas di bidang pelayanan, administrasi dan informasi pelayanan publik.

“Kami sangat menyadari bahwa tanpa masukan dan kerja sama dari berbagai pihak, perbaikan tidak akan optimal. Oleh karena itu, kami mengajak para peserta untuk aktif berdiskusi. Jika ada gagasan yang inovatif, kami siap menindaklanjuti demi peningkatan mutu layanan. Semoga forum konsultasi publik ini dapat menghasilkan rumusan bersama yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas layanan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Ditambahnnya lagi, kualitas pelayanan publik adalah cerminan komitmen RSUP Kandou. Oleh karena itu, berbagai transformasi terus dilakukan, mulai dari peningkatan kompetensi ASN, modernisasi sarana dan prasarana, digitalisasi layanan hingga pentingnya tata kelola rumah sakit yang akuntabel.

Menariknya, di bidang digitalisasi, RSUP Kandou bahkan memiliki rencana besar, yakni mewujudkan Smart Hospital yang sedianya dimulai tahun depan.

Lepas dari itu, RSUP Kandou dalam komitmen meningkatkan kualitas layanan, ternyata memiliki satu tantangan besar, yakni terkait pasien yang tidak memiliki asuransi. Tercatat, biaya rawat pasien tanpa asuransi yang tak terbayar dari tahun 2008 hingga 2024 telah mencapai angka fantastis: Rp74 miliar.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi rumah sakit yang dalam perawatan peralatan dan operasional rumah sakit membutuhkan biaya yang tak sedikit.

“Besar harapan kami untuk saling membantu dan menopang, khususnya bersama melakukan edukasi akan pentingnya asuransi agar semua masyarakat memiliki asuransi, baik dari pemerintah maupun swasta,” kata Prof Starry.

Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam edukasi pola hidup bersih dan sehat. Tujuannya agar masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungannya agar tidak rentan sakit.(kison)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Vox Sulut di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.