Manado, Voxsulut. Com –
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Braien Waworuntu (BW) apresiasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr Kandou yang telah berhasil melakukan operasi terhadap anak kembar siam Joanna Lumowa dan Jovelyn Lumowa.
Sebagai mitra kerja komisi IV BW menilai bahwa hal tersebut merupakan sebuah kemajuan dan harus mendapat apresiasi. Tenaga medis yang menanggani Joana dan Jovelyn tersebut pun tak lupa menjadi perhatian BW.
“Ini merupakan sejarah di Sulut, khususnya RSUP Kandou karena untuk pertama kalinya,” ungkap politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, Jumat (22/4), di ruang kerjanya.
Menurutnya, keberhasilan ini sekaligus membuktikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) dokter yang ada di Sulut sudah mumpuni. Di Sulut telah banyak para medis yang sangat ahli.
“Ini perlu disampaikan kepada masyarakat Sulut bahkan Indonesia supaya mereka tahu bahwa untuk berobat tidak perlu keluar Sulut. Di sini sudah tersedia para dokter yang bagus dan profesional,” ungkap wakil rakyat daerah pemilihan Minahasa-Tomohon ini.
Harapannya RSUP Kandou terus berkembang. Baginya, perlu terus didorong SDM di RSUP Kandou disertai dengan ketersediaan fasilitas dan teknologinya.
“Supaya rumah sakit ini bisa dipercaya dan semakin banyak orang sakit yang tertolong dengan adanya rumah sakit ini,” ucapnya.
Dirinya pula menyampaikan selamat kepada keluarga kedua anak kembar tersebut. Hal itu karena operasi untuk memisahkan keduanya berjalan baik.
“Tentunya menyampaikan selamat dan bersyukur kepada keluarga dan orang tua kedua bayi kembar siam. Karena proses operasi bisa berjalan baik dan kedua bayi bisa selamat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado dr Jimmy Panelewen mengatakan, operasi pemisahan anak kembar siam baru pertama kali di RSUP Kandou, yang sebelumnya setiap kasus kembar siam selalu dikirim ke Jakarta.
“Jadi itu (operasi) semua secara mandiri dikerjakan RSUP Kandou. Sampai saat ini ada laporan dua anak itu semakin aktif, sudah minum susu. Memang begitu habis operasi dua anak itu sudah minum susu dan sekarang minum susunya semakin banyak dan makin aktif,” kata Jimmy, Sabtu (23/4/2022).
Adapun Panglima Kodam 13 Merdeka Mayor Jenderal TNI, Alfret Denny Tuejeh, kepada media menyampaikan, hal yang sama kepada tim dokter yang sudah berjuang untuk kedua anak tersebut.
“Saya selaku Pangdam terharu melihat perjuangan, semangat dari tim dokter yang melaksanakan operasi besar ini, dan semuanya berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apresia buat RSUP Kandou sudah membantu anak buah saya, yang mempunyai anak kembar siam ini, pesan saya pantau terus kedua anak ini pasca operasi, berharap kepada Tuhan semuanya semakin membaik,” tuturnya.
Selain itu dalam laporannya Ketua Tim Terpadu Operasi Pemisahan Kembar Siam RSUP Kandou, Dr dr, Harsali F, Lampus, MHSM, SpBA, melaporkan jalannya operasi.
“Rencananya operasi ini berlangsung selama 12 jam 15 menit, jam 6 pagi kita sudah mulai persiapan, tim anestesi sudah mempersiapkan pasien dua jam, pada jam 08.45 tim dokter sudah siap untuk melakukan operasi dengan kondisi pasien sudah terbius. Pada saat jalannya operasi, puji Tuhan kami tidak mendapatkan banyak masalah, karena sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan dan simulasi dengan waktu yang cukup lama,” jelas dokter Lampus.
Ia menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUP Kandou yang memberikan kepercayaan dan selalu memberi suport bagi tim terpadu.
“Terima kasih kepada pak Dirut yang sudah menyiapkan fasilitas,sarana prasarana, peralatan yang terbaik yang tak kalah saing baik Nasional maupun Internasional,” pungkasnya.
Turut hadir dalam press conference semua tim dokter yang melakukan operasi, Dandim Minahasa Letnan Kolonel ( Letkol ) Inf Ircham Effendy, serta pejabat terkait lingkup RSUP Kandou. (FalenJaksen)