Manado, Voxsulut. Com –
Apresiasi disampaikan DPRD dalam hal ini Melky Jakhin Pangemanan (MJP) kepada Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Kandou Manado. Apresiasi ini bukan tanpa sebab, ini dikarenakan pihak RSUP Prof. Kandou telah berhasil melakukan operasi pemisahan anak kembar siam, Joanna dan Jovely Lumowa pada Kamis (21/4/2022).
MJP menilai bahwa RSUP Prof Kandou yang saat ini dipimpin oleh dokter Jimmy Panelewen beserta jajaran Direksi dan para tim dokter RSUP Kandou sudah dan sementara berada pada kemajuanya. Dirinya pun berharap keberhasilan tersebut menjadi awal peningkatan kinerja semua yang ada di RSUP Prof. Kandou.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas perjuangan dan kerja profesional semua tim dokter RSUP Kandou yang melaksanakan tugas mulia tersebut.
Selamat atas pencapaian luar biasa ini bagi Direktur Utama dokter Jimmy Panelewen beserta jajaran Direksi dan para tim dokter RSUP Kandou. Semoga RSUP Kandou terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan modern bagi semua pasien.
Wakil rakyat daerah pemilihan Minut Bitung ini pun berharap pasca operasi tersebut, perkembangan kedua anak bisa tetap diperhatikan.
“Kita doakan bersama kesehatan kedua anak tersebut beserta keluarga. Pihak RSUP Kandou dan keluarga harus memantau terus perkembangan kedua anak pasca operasi yang dilakukan,” Tutup MJP.
Diketahui bahwa keduanya pasien tersebut merupakan anak seorang anggota TNI-AD yang bertugas di Kodim Minahasa, Sulut.
Operasi pemisahan keduanya berlangsung selama sembilan jam dan melibatkan 67 tenaga medis.
Direktur Utama RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado dr Jimmy Panelewen mengatakan, operasi pemisahan anak kembar siam baru pertama kali di RSUP Kandou, yang sebelumnya setiap kasus kembar siam selalu dikirim ke Jakarta.
“Jadi itu (operasi) semua secara mandiri dikerjakan RSUP Kandou. Sampai saat ini ada laporan dua anak itu semakin aktif, sudah minum susu. Memang begitu habis operasi dua anak itu sudah minum susu dan sekarang minum susunya semakin banyak dan makin aktif,” kata Jimmy, Sabtu (23/4/2022).
Sementara itu Panglima Kodam 13 Merdeka Mayor Jenderal TNI, Alfret Denny Tuejeh, kepada media menyampaikan, hal yang sama kepada tim dokter yang sudah berjuang untuk kedua anak tersebut.
“Saya selaku Pangdam terharu melihat perjuangan, semangat dari tim dokter yang melaksanakan operasi besar ini, dan semuanya berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apresia buat RSUP Kandou sudah membantu anak buah saya, yang mempunyai anak kembar siam ini, pesan saya pantau terus kedua anak ini pasca operasi, berharap kepada Tuhan semuanya semakin membaik,” tuturnya.
Selain itu Ketua Tim Terpadu Operasi Pemisahan Kembar Siam RSUP Kandou, Dr dr, Harsali F, Lampus, MHSM, SpBA, melaporkan jalannya operasi.
“Rencananya operasi ini berlangsung selama 12 jam 15 menit, jam 6 pagi kita sudah mulai persiapan, tim anestesi sudah mempersiapkan pasien dua jam, pada jam 08.45 tim dokter sudah siap untuk melakukan operasi dengan kondisi pasien sudah terbius. Pada saat jalannya operasi, puji Tuhan kami tidak mendapatkan banyak masalah, karena sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan dan simulasi dengan waktu yang cukup lama,” jelas dokter Lampus.
Ia menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUP Kandou yang memberikan kepercayaan dan selalu memberi suport bagi tim terpadu.
“Terima kasih kepada pak Dirut yang sudah menyiapkan fasilitas,sarana prasarana, peralatan yang terbaik yang tak kalah saing baik Nasional maupun Internasional,” pungkasnya.
Turut hadir dalam press conference semua tim dokter yang melakukan operasi, Dandim Minahasa Letnan Kolonel ( Letkol ) Inf Ircham Effendy, serta pejabat terkait lingkup RSUP Kandou. (FalenJaksen)