Manado, VoxSulut.Com – Ditengah keterbatasan anggaran akibat pandemi covid 19, efisiensi anggaran namun kerja tuntas diperlihatkan Pemerintah Kota Manado dibawa komando Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr. Richard Sualang.
Terbaru, dua pemimpin hebat ini berhasil menekan angka tagihan listrik yang harus dibayar kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga mencapai hingga 50 persen.
Kerja nyata ini dilakukan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Manado, yang kini intens melakukan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di ruas jalan kota Manado.
Menurut Kepala Dinas Perkim Manado, Peter Eman, pihaknya melakukan realisasi pemasangan lampu jalan dan melakukan pemeliharaan PJU. Sehingga, pada tahun anggaran 2022 ini, angka pembayaran tagihan listrik berkurang drastis.
“Bulan Februari sampai 23 Juni 2022 ada sekitar 1900 an titik lampu, untuk pencabutan dan penggantian. 650 titik yang sebelumnya merkuri diganti ke LED, dan 1250 lampu mercury dicabut sementara. Jadi, ada kurang lebih 45 % penghematan,” ucap Eman, pada VoxSulut.Com, Selasa (12/07).
Dia menambahkan, tagihan listrik yang membengkak sebelumnya dikarenakan banyak titik PJU yang terpasang namun sudah tidak menyala, tapi tagihan tetap berjalan.
“Dahulu memang dikarenakan lampu yang masih terpasang di tiang tapi tidak menyala akan tetapi tagihan tetap berjalan terus. Oleh karena itu, kami melakukan pemeliharaan PJU di ruas jalan di Kota Manado dan di kantor walikota,” tukas Eman.
Terpisah, Kepala Bagian Umum Sekretariat Kota Manado, Noviyanti Ningsi Mongkau, SE setelah dikonfirmasi mengatakan, sebelumnya Pemkot Manado menyetor tagihan listrik ke PLN berkisar di angka Rp 2,3 miliar.
“Tagihan Listrik, untuk PJU dan kantor walikota 2,3 miliar, dan sekarang ini hanya menjadi Rp 1,6 miliar per bulan. Itu dikarenakan ada ada pemeliharaan PJU dan dampaknya sangat signifikan,” tukas Mongkau.(vsc)