Manado, VoxSulut.Com – Sambutan
Walikota Manado Andrei Angouw soal PDRB Kota Manado yang tertinggi di Sulawesi Utara dan Kabupaten Talaud yang paling rendah di Sulut, dan kemudian di posting dalam bentuk video di media sosial, sempat viral hingga digiring dan diartikan oleh berbagai pihak lewat serangan ke arah Walikota.
Jack Andalangi selaku Pemerhati Sosial di Kota Manado terpanggil untuk memberikan tanggapan. Dia menyebut apa yang disampaikan Andrei Angouw itu berdasarkan data BPS bukan keinginan secara pribadi.
“Video peryataan data BPS tentang tingkat PDRB perkapita pertama, Kota Manado 96 juta, kedua Bitung 89 juta, ketiga 76 Juta, dan yg terendah Talaud 25, serta dijelaskan bahwa kota manado adalah kota sangat menjanjikan untuk para pencari kerja ( Buruh/Pekerja), dan kalau memiliki mental petarung, etos kerja yang tinggi, produktif ( rajin) dan kreatif, maka tdk ada warga yg susah sekali kalaupun ada itu kemungkinan karena malas,” sebut Andalangi via layanan WhatsApp yang dikirim ke wartawan.
Dengan demikian ditambahkan Andalangi, jika ada kalimat tentang Talaud yang dalam video tersebut bukan bermaksud untuk mendiskriditkan warga atau suku Talaud tetapi sejatinya hanya untuk memotivasi dan mendorong kepada warga kota Manado untuk tidak berhenti berkreatifitas dalam bekerja dan selalu menciptakan lapangan kerja.
“Jadi sejujurnya tidak ada niatan sedikitpun dari pak walikota utk menghina warga Talaud (seperti pemberitaan di media)
Kalau kita simak baik2 video tersebut tdk ada unsur penghinaan atau mendiskriditkan yg hanya ada pesan moral yg sangat tulus dan inspiratif kepada warga kota manado atau siapapun, bahwa hidup ini sebuah perjuangan yg menuntut.kita untuk bekerja keras dalam merai kesuksesan utk tujuan hidup lebih baik dan sejaterah,” tulisnya.(vsc)