Senior PG Sulut saat pertemuan
Suluan –
Setelah kalah total dalam pemilihan Kepala Daerah di 7 kabupaten/kota serta keok dalam pemilihan Gubernur di Sulawesi Utara, Partai Golkar Sulut didesak untuk segera melakukan pergantian ketua.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Sulut Joseph Pati, dalam kegiatan dan pertemuan kerukunan sesepuh dan senior Partai Golkar Sulut yang dimotori Dr. Alfian Ratu, di RM. Nuansa Alam, Suluan, Minahasa.
Joseph Pati menjelaskan, dirinya telah menghadap ke Penggurus DPP Partai Golkar dan telah menyampaikan sejumlah hal termasuk kondisi Partai Golkar Sulawesi Utara sekarang.
“Dalam sejarah kepartaian Partai Golkar di Sulut baru dibawah kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) kita (Golkar) kalah total, nyanda ada satu daerah kita menang,” tegas Pati dihadapan para sesepuh dan senior Partai Golkar Sulut.
Lebih lanjut, Pati menjelaskan bukan dengan hasil ini akan mematikan karier seorang kader, namun sebut Pati mereka mengusulkan CEP selaku Ketua Golkar Sulut sebagai Duta Besar.
“Tetapi sekali lagi kami tidak mematikan karya seorang kader, maka sebaiknya di jadikan Duta Besar (Dubes) di Filipina menggantikan Almarhum Sarundajang,” ucapnya.
Mantan anggota DPRD Sulut ini pun memastikan pekan depan DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan Plt. Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara menggantikan Ketua DPD Golkar Sulut Christiany Eugenia Paruntu.
“Jadi tugas Plt. Ketua nanti ada 2 yakni melaksanakan konsolidasi kembali seluruh jajaran Partai Golkar kabupaten/kota kemudian merajut kembali kepada seluruh kader yang dipecat, sebab saya sangat sedih kader-kader diberhentikan, dan tugas yang kedua adalah mempersiapkan Musda, setelah ditetapkan 3 bulan kemudian sudah siap untuk penyelenggaraan Musda dimana kita akan memilih ketua DPD Partai Golkar yang baru,” ucap Pati.
Turut hadir dalam acara pertemuan kerukunan sesepuh dan senior Partai Golkar Sulawesi Utara, Stevanus Vreeke Runtu (SVR), Max Lumintang, Wempie Fredrik, Sultan Sulkarnain, Hamdie Paputungan, Joy Palilingan, Serpha Manembu, Viktor Rompas, Novy Mokobombang, Edison Masengi serta Frangki Barens.(andresiwi)