Runtuwene Disodorkan Aspirasi Terkait PETI Hingga Jalan Penghubung Minsel Mitra oleh Masyarakat Mopolo

oleh -350 Dilihat
Stella Runtuwene Bersama Peserta Reses

Minsel, Voxsulut. Com –
Gelar Reses di Desa Mopolo Esa Kabupaten, Minahasa Selatan pada Selasa (22/3), Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Stella Runtuwene disodorkan banyak aspirasi.

Aspirasi yang terkuak diantaranya adalah terkait dengan masalah aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di lokasi Walepongkor dan terkait ruas jalan Mopolo – Powalutan yang sangat rawan bencana tanah longsor khususnya di titik Walepongkor.

Seperti yang disampaikan Person Pendong warga setempat, dirinya berharap politisi Partai NasDem ini memperjuangkan anggaran untuk pemantapan ruas jalan penghubung dua kabupaten Minsel – Mitra tersebut ke pemerintah Provinsi Sulut.

Kesempatan yang sama juga disampaikan Nober Tampemawa, dirinya berharap ketegasan pemerintah untuk menutup secara permanen aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di lokasi Walepongkor.

Tampemawa mengatakan, dampak dari aktifitas tambang ilegal tersebut menjadi penyebab utama terjadinya longsor mengakibatkan ruas jalan Mopolo – Powalutan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

“Parahnya lagi dampak dari longsor tersebut berimbas terjadinya banjir bandang yang menimpa puluhan rumah warga Mopolo Esa yang terjadi awal Maret lalu,” Tegas Tampemawa.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Mopolo Esa Devi Pangkey berharap Legislator Stella Runtuwene dapat memperjuangkan pembangunan bronjong untuk memperkuat struktur tanah di pinggiran sungai sekaligus sebagai penahan banjir. Tak kalah penting, dibidang pendidikan Pangkey berharap bantuan pemerintah untuk pembangunan talud di lokasi SMPN 4 Ranoyapo Mopolo.

“Pasalnya lokasi sekolah yang berada di daerah rawan longsor tersebut terancam amblas bila tidak diperkuat dengan talud,” Harapnya.

Stella Runtuwene saat memberikan bantuan kepada masyarakat.

Dalam kegiatan reses itu, Stella Runtuwene juga secara pribadi memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Mopolo yang baru-baru ini terkena banjir.

Menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, Runtuwene berjanji akan memperjuangkannya melalui instansi terkait.

“Apalagi menyangkut masalah infrastruktur yang merupakan domain komisi III,” Imbuhnya.

Ia juga mengaku prihatin terjadinya bencana tanah longsor dan banjir bandang, bahkan dengan tegas meminta pemerintah segera melakukan tindakan penutupan lokasi PETI yang sangat merugikan masyarakat.

” Saya berharap pemerintah tidak menutup mata melihat keluhan masyarakat desa Mopolo karena imbas dari penambangan ilegal masyarakat yang jadi korban. Bagi saya masalah ini sangat serius, apabila dibiarkan efeknya bukan kali ini saja, tapi juga berdampak dan mengancam keselamatan masyarakat di kemudian hari. Persoalan ini akan saya tindak lanjuti dengan instansi terkait yakni Dinas ESDM dan Dinas PUPR Sulut. ” tegas Runtuwene.

Sebagai bentuk keprihatinan atas bencana di Desa Mopolo Esa, Runtuwene ikut menyerahkan bantuan sembako bagi warga terdampak banjir bandang yang terjadi baru – baru ini. (FalenJaksen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.