Manado, VoxSulut.Co.id – Dipimpin Ir Agus Susanto, MSc Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen atau BAMAG LKK Indonesia, melakukan kunjungan silaturahmi dengan Wali Kota Manado Andrei Angouw di Kompleks Pasar Bersehati, Kamis (23/05/24).
Kunjungan tersebut bertepatan dengan HUT ke-53 Wali Kota Manado Andrei Angouw.
Silaturahmi ini dihadiri oleh BPP Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen atau BAMAG LKK Indonesia, BAMAG Sulut, Kerua BKSUA Kota Manado Pdt Judi Tunari, STh, Dirut Perumda Pasar Manado Lucky Senduk bersama jajaran dan Aliansi Pers Manado (APM).
Ketua Badan Kehormatan BAMAG LKK Indonesia Pdt Johan Manampiring dalam sambutan singkatnya memberikan apresiasi kepada walikota atas pro existensinya untuk masyarakat Kota Manado.
“Beberapa tahun lalu saya pernah datang ke Pasar Bersehati ini, nampak perbedaan yang sangat jauh dengan saat ini. Pasar Bersehati saat ini sudah sangat indah tertata, tidak becek lagi ataupun bau hamis,” kata Susanto
Menurut Manampiring ini adalah salahsatu prestasi dari kepemimpinan Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota dr Richard Sualang sejak dilantik beberapa tahun lalu.
Sementara, Ketua BAMAG LKK Indonesia Ir Agus Susanto, MSc mengatakan di usia yang ke-53 Wali Kota Manado Andrei Angouw memberikan satu sikap keterbukaan yang pro existensi.
Susanto juga menambahkan ada 4 orang yang membawa koneksistensi pada dunia global yang sampai sekarang pemikiran asli Indonesia mereka terwarisi kepada kita semua khususnya pak Walikota Manado.
Yang pertama KH Abdulrahman Wahid, kedua KH Hasyim Muzadi, ketiga KH Solahudin Wahid dan keempat pendeta Wismo Jadi Wahyono.
“Merekalah yang mengkampanyekan pemikiran asli Indonesia, dalam setiap perjumpaan dengan siapapun selalu melakukan keterbukaan untuk selalu terus menghidupi kehidupan itu sambil melakukan eksistensinya masing-masing. Dan itu dipraktekkan secara sadar oleh Walikota Manado di usianya yang ke-53,” ujar Susanto.
“Sekali lagi pro eksistensi harus kita lestarikan, karena itu perjumpaan nilai antar agama, baik Islam dengan humanitasnya, Kristen dengan humanitasnya dan semua agama dengan humanitasnya digantung pada satu gerakan yang namanya pro existensinya,” tandasnya.
Susanto juga menjelaskan Pro Existensi itu adalah keterbukaan dalam mengikuti pada setiap perjumpaan dengan siapapun sambil melakukan existensinya masing-masing.
“Artinya, pak Walikota yang selama ini tidak banyak dikenal memilik sebuah karakter keterbukaan yang pro existensi. Contohnya Pasar Bersehati, melihat keadaan dulu pasarnya kurang baik dibangun menjadi Pasar yang sehati artinya itulah yang disebut existensi. Dimana semua kelompok, usia, semua pemeluk agama bisa melakukan transaksi di tempat ini dengan saling menghidupi satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.
Wali Kota Manado Andrei Angouw usai kegiatan kepada sejumlah media mengatakan Pemkot Manado berterima-kasih mendapat kunjungan dari BAMAG LKK Pusat.
“Inil kunjungan silatuhrami BAMAG LKK Pusat di Kota Manado dan diikuti oleh tokoh-tokoh agama, BKSUA serta undangan lainnya,” kata orang nomor satu di Kota Manado tersebut.(vsc)