Manado, VoxSulut.Co.id – Kunjungan kerja Tim Global Budget dan Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembiayaan di RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado, Minggu (2/11) disambut baik Direktur Utama RSUP Prof.Dr.dr.Starry H. Rampengan, Sp.JP(K)FIHA,MARS bersama Direktur Medik dan Keperawatan dr.Wega Sukanto, Sp.B-TKV(K), Direktur Layanan Operasional Dr.Erwin Sondang Siagian, SSTP,MSi, Direktur Perenmcanaan dan Keuangan Bpk.Ekwanto,SE.Ak.MM dan Pejabat terkait lainnya.
Kegiatan workshop dan kunjungan tim Global Budget yang dibentuk Menteri Kesehatan RI untuk menyusun kebijakan tentang BPJS Global Budget kedepannya dan melihat kota Manado serta RSUP Kandou sudah sejauh mana persiapannya.

Kegiatan Workshop Global Budget ke- X, akan diselenggarakan di Manado, pada Senin, 03 November 2025 di hotel Four Point setelah sebelumnya di BSD Tangerang, yang akan diikuti Para Direktur Rumah Sakit, terkait dengan kegiatan tersebut, maka Tim Global Budget dan Kemenkterian Kesehatan serta Kementerian Keuangan melakukan kunjungan ke RSUP Kandou Manado untuk melihat sejauh mana pemakaian INA-CBGs menuju iDRG di RSUP Kandou yakni transisi sistem klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari model Indonesia Case-Based Groups (INA-CBGs) ke sistem yang lebih baru, yaitu Indonesia Diagnosis-Related Groups (iDRG), yang dimulai secara resmi pada 1 Oktober 2025.
iDRG menggantikan INA-CBGs karena dinilai lebih akurat dan terukur dalam mengelompokkan pasien berdasarkan diagnosis, tindakan, usia, komorbiditas, dan lama rawat inap, yang bertujuan untuk pembayaran yang lebih adil dan transparan di fasilitas kesehatan. Serta membahas klaim BPJS.
Hadir dalam kunjungan tersebut diantaranya Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembiayaan Kesehatan Prastuti Soewondo, SE,MPH,PhD, Budi Aji dari Universitas jenderal Sudirman Purwokerto, Ronald Yusuf dari Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan, Iwan Ariawan dari Universitas Indonesia, Helmi Wahyuningsih selaku Konsultan World Bank, Taufan Pamungkas dari Kementerian Keuangan, Cella Pratiwi dari Kemenkes, Afifah Putri Handayani dari Kemenkes, Eko Setyo Pambudi Victorian Fan, Sarah Bales, Zelalem Yilma, Nadila Admi, Farizal Rizky Muharram, serta Elizabeth Yunita Ekasari dari The World Bank. (*/vsc)






