Minahasa, Voxsulut. Com –
Cerdas memilih bahan pangan sangat mempengaruhi kehidupan yang sehat. Masyarakat diharapkan dapat memilih bahan pangan yang tepat dalam rangka menjaga kondisi tubuh bisa sehat bahkan terhindar dari virus atau penyakit yang rentan dialami.
Selain bahan pangan, lingkungan yang bersih, tempat pembuangan kotoran (Jamban) atau tempat mandi cuci kakus (MCK) serta air bersih penting juga menjadi perhatian masyarakat.
Hal ini disampaikan ketua komisi IX DPR-RI, Felly Estelita Runtuwene (FER) dalam sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat, dalam rangka masa reses DPR-RI, Senin (18/7-2022) di Kelurahan Urongo, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa.
Gerakan masyarakat hidup sehat diharapakan Felly Runtuwene dapat dimaksimalkan oleh masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat paham tetang kesehatan supaya masyarakat dijauhkan dari virus atau penyakit yang saat ini berada di sekitar antara lain Covid19, Hepatitis maupun juga stunting untuk anak belia.
Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya menggalakan gaya hidup sehat untuk masyarakat. Felly juga menyebut bahwa jika kesehatan masyarakat bisa terjaga, negara pasti menjadi kuat dan sejahtera.
“Karena kalau masyarakat sehat, negara jadi kuat,” Ungkapnya.
Adapun karena kesehatan sangat mahal, Felly menegaskan bahwa agar masyarakat selalu menjaga diri terhindar dari penyakit.
“Hal yang sederhana bisa dilakukan adalah berolahraga. Olahraga tidak harus di tempat fitnes, dengan membersihkan lingkungan saja sudah cukup menguatkan antibodi kita jadi kuat,” Saran Felly.
Sementara itu, tak lupa anggota DPR-RI dari Sulawesi Utara ini berpesan agar supaya masyarakat bisa sadar membayar iuran BPJS.
“Karena BPJS ini yang akan mengcover kita ketika kita sakit. Kalau tidak punya BPJS harga pengobatan sangat mahal. Maka dari itu, mari bayar iuran BPJS kita,” Imbuhnya.
“Kesehatan itu mahal sekali. Jangan kita tawar 1000 2000 rupiah, serta nanti kita keluar jutaan rupiah karena kesehatan kita,” Tegasnya.
Sosialisasi ketua komisi IX ini didampingi oleh Direktorat Pelayanan Rujukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kepala KKP Kelas II Manado, Direktur RS Prof. Kandouw Malalayang, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, serta tenaga ahli DPR-RI Fendy Ratulangi sebagai koordinator kegiatan sosialisasi.
Dalam kegiatan tersebut, juga disediakan gerai pelayanan vaksinasi bagi masyarakat yang belum vaksin. Baik vaksin pertama, kedua maupun ketiga (Booster). (FalenJaksen).