Felly Runtuwene dan Kemenkes Berikan Tips Memilih dan Menggunakan Obat Yang Benar

oleh -425 Dilihat
Felly Estelita Runtuwene bersama Dirjen Kefarmasian Kemenkes RI saat memberikan sosialisasi masyarakat cerdas menggunakan obat.

Manado, Voxsulut. Com
Felly Estelita Runtuwene mengajak masyarakat untuk cerdas menggunakan obat. Hal ini penting karena menurut Felly bahwa obat sangat berbahaya jika disalahgunakan.

Apalagi menurut ketua komisi IX DPR-RI ini bahwa secara umum masih banyak didapati masyarakat yang belum paham tentang penggunaan obat yang baik dan benar.

“Kita lihat bahwa masih banyak yang minum obat tidak sesuai anjuran. Bahkan obat-obatan yang di dapat tidak dari gerai yang sudah memiliki ijin. Ini harus kita edukasi agar masyarakat bisa cerdas memilih obat yang akan dikonsumsi,” Kata Felly dalam pelaksanaan sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (GeMa CerMat), di aula Manado Grand Place (MGP) Manado, Sulawesi Utara, Jumat (15/7).

Dalam kegiatan tersebut, Felly mendatangkan Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian (Kemenkes) RI, yang dihadiri oleh Ahadi Wahyu Hidayat, S.Sos., S.Farm., Apt serta Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado Yohanis Patari, SE., M.Kes.

Sementara itu, Ahadi Wahyu Hidayat dalam pernyataannya berharap kepada masyarakat agar supaya memperhatikan hal yang penting dalam membeli obat-obatan. Ada lima hal penting yaitu masyarakat harus memahami nama obat yang dibeli, khasiatnya apa, bagaimana dosisnya, cara pemakaiannya baik itu diminum, ditetesi atau dioleskan serta apa efek samping obat tersebut.

“Sehingga jika tau efek sampingnya kita sudah bisa antisipasi,” Jelasnya sambil terus berharap masyarakat untuk menjaga kesehatan diri.

Sementara itu, dari asosiasi apoteker Indonesia Apoteker Dora Susetyaningdyah dan Youla Goni menegaskan tentang penggunaan obat yang tidak rasional.

Mereka juga menambahkan agar jangan membeli obat di warung, karena obat harus dijamin keamanannya. Tentang distributornya resmi atau tidak pun harus diperhatikan. Masyarakat diharapkan membeli obat di tempat yang memiliki ijin.

Sementara itu, dijelaskan bahwa selama ini ada persepsi yang salah dalam penggunaan obat antibiotik. Dijelaskan bahwa antibiotik adalah bakteri yang dilemahkan untuk menghambat bakteri dalam tubuh.

“Maka dari itu, cara penggunaanya harus sesuai. Jika ditulis 3×1 bukan pagi siang malam. Antibiotik harus diminum setiap delapan jam. Begitu selanjutnya, jika 2×1 berarti per 12 jam sedangkan 1×1 itu harus diminum perhari dengan jam yang sama,” Jelas mereka.

Disebutkan bahwa jika tidak ikut aturan, itu malah akan membuat resistensi antibiotik. Obat antiobiotik akan tidak berfungsi dan diharuskan naik dosisnya.

Perwakilan apoteker Indonesia ini juga tak lupa berepsan agar supaya masyarakat jangan juga menyimpan obat sirup dalam kulkas, karena akan membuat obat rusak. (FalenJaksen)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Vox Sulut di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.