Manado, VoxSulut.Co.id – PT Manado Utara Perkasa (MUP) selaku pengembang pelaksanaan proyek reklamasi pantai Boulevard Dua, kembali melakukan sosialisasi rencana pengerjaan tambatan perahu di lokasi reklamasi bertempat di Kecamatan Bunaken Kepulauan, Jumat (22/03) pagi.
Warga nelayan yang hadir pun mendukung pengerjaan proyek reklamasi tersebut tentunya dengan berbagai catatan. Diantaranya, mereka menekankan pentingnya memperhatikan kenaikan pasang surut air laut.

“Kami bersyukur ada pembangunan timbunan (reklamasi) ini, tapi yang kami rasakan waktu reklamasi pengembang sebelumnya, dampaknya ombak semakin tinggi,” kata Hetty Tawaris.
Salah satu warga lainnya, Zakarias Srikawa, juga merasakan hal yang sama. Srikawa sebagai tokoh masyarakat Bunaken Kepulauan berharap pemerintah dan pengembang proyek reklamasi Boulevard Dua ini untuk membuat tanggul penahan ombak.
“Saya sebagai tokoh masyarakat disini mengharapkan perhatian dari pengembang dan pemerintah untuk dibuatkan tanggul penahan ombak. Agar ketika musim angin datang, kamu tidak perlu kuatir lagi, ” ujar Zakarias.
Warga lainnya mengusulkan agar dibuatkan rumah persinggahan khusus bagi warga Kecamatan Bunaken Kepulauan di lokasi reklamasi PT MUP.
Turut hadir dalam kegiatan ini mewakili pemerintah Asisten 1 Pemerintah Kota Manado, Julises Deffie Oehlers, Pihak pengembang pembangunan reklamasi PT Manado Utara Perkasa (MUP), Martinus Wibowo Salim, Amos Kenda, Ferry Siwi dan Denny Karwur, para lurah Bunaken Kepulauan, serta perwakilan kelompok nelayan di Bunaken Kepulauan.
Diketahui, reklamasi pantai Boulevard Dua ini akan menciptakan daratan baru di Kota Manado sebesar 90 hektar. PT Manado Utara Perkasa (MUP) sebagai pengembang diketahui akan segera melakukan pengerjaan tahap pertama di sisi sebelah selatan pantai Boulevard Dua. “Nantinya di tempat itu akang berdiri kawasan perkantoran, Mall, Hotel, Perumahan hingga Rumah Sakit,” tambah Amos Kenda, saat membawakan presentasi.
“Untuk reklamasi nilai investasinya sekitar 1,5 Triliun akan mulai dikerjakan tahun ini sekitar dua tahun, usai itu akan mulai dilakukan pembangunan sekitar tiga tahun lamanya. Untuk pembangunan diperkirakan di atas 5 Triliun. Jika berjalan lancar nantinya akan jadi seperti kota Manado mini,” ujar salah satu staf PT MUP. (vsc)