Manado, Voxsulut. Com –
Pameran project penguatan profil pelajar pancasila oleh SLB khusus autis Permata Hati sukses digelar. Kegiatan tersebut pun mendapat respon positif dari pemerintah provinsi Sulawesi Utara yaitu oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Dalam sambutan yang Gubernur yang diwakili oleh kepala dinas Sosial provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dr. Rinny Tamuntuan, Gubernur mengapresiasi SLB khusus autis Permata Hati yang boleh menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Gubernur pun berpesan agar supaya semangat pelayanan tersebut tetap digelorakan oleh SLB khusus autis permata hati sehingga sekolah tersebut dapat menjadi contoh dan teladan bagi sekolah-sekolah lainnya di Sulawesi Utara.
“Apalagi sekolah ini merupakan sekolah penggerak, tentunya ini menjadi apresiasi tersendiri bagi sekolah ini. Kami berharap sekolah ini mampu menghasilkan siswa siswi yang berjiwa pancasilais serta dapat melaksanakan program-program sebagai sekolah penggerak dengan baik,” Jelas kadis sosial dr. Rinny Tamuntuan, Jumat (9/4).
Hal serupa juga disampaikan oleh kepala dinas pendidikan provinsi Sulawesi Utara, dr. Grace Punuh. Dirinya juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Bahkan dirinya menyebut bahwa kegiatan yang digagas tersebut dapat memberi nilai positif dalam rangka pendidikan khusus anak autis.
“Satu kata untuk SLB Permata Hati, Luarbiasa,” Singkat Punuh sambil berharap masyarakat bisa juga memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.
Sementara itu, kepala sekolah Caroll Samola menyebut bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan anak autis kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Makanya kegiatan ini dibuat disini (Mantos). Di tempat ini banyak orang yang datang, dan ini merupakan kesempatan terbaik untuk mensosialisasikan anak autis itu seperti apa,” Ungkapnya.
Samola juga mengakui bahwa pandangan masyarakat tentang anak autis masih sangat memprihatinkan. Dirinya menyebut bahwa di luar sana masih banyak masyarakat beranggapan bahwa mempunyai anak autis adalah sesuatu yang memalukan sehingga anak autis tidak diberi ruang untuk sama seperti anak normal lainnya.
“Hal tersebut yang terjadi di luar sana. Padahal jika anak autis mendapat penanganan yang benar, mereka bahkan bisa berprestasi di bidangnya masing-masing. Ini paradigma yang harus dibangun di masyarakat agar supaya hak anak autis bisa mereka dapatkan. Mereka juga punya hak yang sama dengan anak pada umumnya,” Imbuh Samola.
Dirinya pun berharap, dalam peringatan hari peduli autis sedunia ini, semua elemen masyarakat bisa lebih memperhatikan keberadaan anak-anak autis.
“Tenaga pendidik juga harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” Tutupnya.
Diketahui, kegiatan tersebut adalah lanjutan kegiatan yang sebelumnya dilakukan jalan sehat pada tanggal 2 April kemarin. Dan kegiatan ini merupakan puncak dari peringatan hari peduli autis sedunia yang dilaksanakan oleh SLB Permata Hati Manado.
Dalam pameran ini juga, di pajang hasil karya anak autis berupa kerjinan dan bahkan pementasan talent show oleh anak autis yang punya bakat tersendiri.(FalenJaksen)