Manado, VoxSulut.Co.id – Pendeta Pelayanan yang ditempatkan Sinode GMIM di Rutan Manado, Pdt Henny Lenny Martha Erungan, STh, kembali menjadi Khadim dalam Ibadah Minggu (12/05) di Gereja Abigail Rutan Manado.
Tercatat 320 Warga Binaan (WB) Nasrani –26 diantaranya wanita– ambil bagian dalam Ibadah yang rutin dilaksanakan setiap Minggu itu. Dalam Khotbahnya, Pdt Henny mengambil bacaan ayat Alkitab dari 1 Tesalonika 5:1-11 seputar dua kelompok besar yang mendiami Kota Tesalonika yang dijaman Rasul Paulus ada dalam wilayah pemerintahan kekaisaran Romawi.
‘’Rasul Paulus pernah ada disana, berkunjung dan bahkan tinggal dalam waktu yang cukup lama disana. Dan juga dikatakan Rasul Paulus memberitakan Injil. Ada dua kelompok besar yang ada disana. Yaitu persekutuan orang-orang Yahudi dan non Yahudi. Dua kelompok besar ini sangat berbeda. Kelompok Yahudi sangat terikat dengan ajaran hukum Taurat mereka. Dan semua aturan itu harus mereka ikuti tidak boleh tidak. Terutama soal makanan, ada makanan yang dilarang (haram) tapi untuk orang-orang dari kelompok non Yahudi itu boleh dimakan,’’ ungkapnya.
Dan karena itu perbedaan, tambah Pdt Henny, pemahaman dan budaya membawa mereka terus berada dalam perselisihan dan pertengkaran. Membawa mereka hidup dalam kebencian satu terhadap yang lain. Tetapi ketika Rasul Paulus ada disana dan memberitakan Injil, maka Injil mempersatukan perbedaan pemahaman dari dua kelompok besar yang ada di Tesalonika.
‘’Injil membawa mereka untuk hidup bersama saling menghargai ketika mereka percaya kepada Tuhan Yesus. Sehingga Rasul Paulus menyebut mereka sebagai anak-anak terang dan bukan anak-anak kegelapan karena ada pertumbuhan iman yang luar biasa yang terjadi di jemaat Tesalonika,” sebutnya.
Ditambahkan, pada saat Rasul Paulus telah meninggalkan jemaat, dia mendapat kabar bahwa ada ajaran-ajaran sesat yang telah masuk menyusup kedalam jemaat oleh orang-orang baru yang dalam ajaran itu berisi tentang sebuah keraguan kepada Yesus yang mereka percaya. Oleh karena itu Rasul Paulus menghimbau agar mereka tetap waspada, berjaga-jaga dan jangan lemah terhadap ajaran-ajaran yang dapat menyesatkan iman mereka.
‘’Kemudian Rasul Paulus menekankan kepada jemaat agar supaya terus menjaga iman percaya, kesetiaan, dan terus hidup sebagai anak-anak terang. Dan jangan pernah kembali kepada kehidupan yang dahulu. Dan pesan Rasul Paulus kepada Jemaat yang ada di Tesalonika merupakan sebuah pesan juga untuk kita yang hidup di jaman ini untuk terus waspada, berjaga-jaga dan jangan menjadi lemah. Terus hidup sebagai anak-anak terang dan mau terus melakukan kehendak Tuhan,’’ tuturnya.
Lewat pembacaan ini, Pdt Henny mengingatkan kepada semua Warga Binaan Kristen untuk saling menguatkan dan saling menopang satu dengan yang lainnya.
“Jangan lagi cara hidup yang lama kembali menguasai kita. Kebencian, amarah, iri dan dengki jangan lagi hidup di dalam kita sebagai anak-anak terang karena untuk itulah Kristus telah mati untuk kita agar supaya kita boleh hidup sebagai anak-anak terang,” katanya.(vsc)