Manado, Voxsulut. Com –
DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, di ruang paripurna gedung DPRD Provinsi Sulut, Jumat (15/07/2022).
Pimpinan dan anggota DPRD hadir dalam kegiatan tersebut didampingi Sekretariat Dewan. RDP tersebut dalam rangka silahturahmi sekaligus melakukan audiensi tentang tata cara pengelolaan keuangan yang baik oleh DPRD Sulut.
Dalam sesi tanya jawab, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK Elly Kusumastuti mengatakan bahwa sebenarnya peran DPRD sangat luar biasa, apabila regulasi-regulasi dalam pengambilan kebijakan pemerintah mendukung DPRD dalam hal pengawasan.
“Kalau regulasinya mendukung, akan sangat luar biasa sekali peran DPRD. Karena dalam fungsi legislatif, dalam pengajuan kebijakan oleh pemerintah baik dalam pembangunan, pajak daerah, sampai pada perda, itu gongnya ada di DPRD. Pengajuan anggaran mulai dari pengusulan sampai pada pengesahan kawan-kawan DPRD ini filternya,” jelas Elly.
Ia juga mengingatkan bahwa awal dari tindakan korupsi bisa terjadi dari pengajuan kebijakan-kebijakan dan pengadaan anggaran-anggaran.
“Bapak ibu DPRD kan jadi filternya. Kalau memang anggarannya kurang, atau anggarannya berlebihan, mungkin disitulah letak posisi tawarnya jangan seperti ini atau seperti ini. Karena sebenarnya startnya dari korupsi itu sebenarnya hulunya ya di situ, dari pengajuan kebijakan-kebijakan. Ada apa ni dibalik kebijakan-kebijakan ini, jangan sampai sebenarnya dibalik kebijakan-kebijakan itu ada muatan agenda-agenda tertentu. Pengajuan anggaran pun demikian”, tandasnya.
Elly juga sedikit menyentil tentang permasalahan bagi-bagi proyek yang sering Ia temui selama menjabat kepala kejaksaan negeri di suatu daerah.
“Saya sedih kalau ada yang seperti ini, bu ini proyeknya nggak bisa di utak-atik ini miliknya Ketua DPRD, atau proyek ini dari awal sudah milik partai ini, kadang saya geli. Beli ambulans saja nilainya miliaran, ambulans nya cuma satu atau dua,” kara Elly.
Menurutnya, bila caranya seperti itu apa bedanya untuk pengajuan pengusulan anggaran dengan bagi-bagi proyek, namun Elly berharap hal-hal seperti itu tidak terjadi disini.
Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa keberhasilan membangun Indonesia berawal dari niat diri sendiri, untuk itu Ia mengajak semua pihak tetap bekerja efektif dalam membangun indonesia yang lebih makmur.
“Yang penting diri kita sendiri kok. Dengan regulasi sesederhana apapun, kalau tujuan kita baik dan kita punya tekad, tetap kita bisa sebagai fungsi kontrol. Regulasi sebagus apapun tapi dasar orangnya yang tidak ada niat tulus ikhlas membangun negara, percuma. Kalau kita niat baik dan fokus tetap akan berhasil, karena yang paling utama itu sumber daya manusianya. Saya sangat yakin Indonesia ini kalau dikelola oleh manusia-manusia yang bermental berakhlak baik, takut Tuhan dan bekerja maksimal kita akan menjadi negara yang luar biasa makmur dan kaya raya,” pungkasnya. (FalenJaksen)