Manado –
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian laporan keterangan pertanggung-jawaban Gubernur Sulawesi Utara, Senin (29/3).
Kegiatan yang dipimpin ketua DPRD Sulawesi Utara, dr. Fransiscus Andi Silangen tersebut dihadiri wakil ketua Johanis Viktor Mailangkay dan anggota DPRD Sulawesi Utara.
Dalam paripurna tersebut, di depan DPRD Gubernur Olly Dondokambey menjelaskan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Sulut pada tahun lalu secara tak langsung mampu memperkuat perekonomian Sulut.
“Saya kira program dan kegiatan pada tahun sebelumnya telah memperkuat daya tahan ekonomi lokal Sulut di tahun 2020,” ujarnya.
Olly juga menjelaskan kegiatan perekonomian di Sulut tidak terdampak lebih berat dibandingkan dari daerah lainnya. Bahkan memasuki tahun 2021 perekonomian Sulut mengalami peningkatan.
“Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita berlangsung positif,” tandasnya.
Lebih jauh, Olly juga mengapresiasi seluruh Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Sulut yang telah menjalankan tanggung jawabnya dengan memenuhi setiap catatan dan masukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Saya lihat seluruh laporan dari inspektorat, seluruh catatan dari BPK sudah dipenuhi oleh semua SKPD,” tutupnya.
Pun, tak lupa Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian yang diberikan, khususnya pembangunan rumah sakit Covid19 di Sulawesi Utara.
Adapun pada paripurna tersebut, pada prinsipnya semua anggota DPRD sangat berterima kasih kepada pemerintah Provinsi dalam kerja yang dilakukan selama tahun 2020.
DPRD pun berharap di tahun 2021, program bisa lebih dimaksimalkan oleh Gubernur Olly dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
- Adapun masukan-masukan dari interupsi dalam paripurna tersebut oleh anggota DPRD seperti yang disampaikan oleh Melky Pangemanan adalah terkait dengan program vaksinasi yang saat ini dihentikan oleh Dinas Kesehatan. Di sektor pendidikan juga, Melky berharap agar supaya program tatap muka sekolah SMA dan SMK bisa diperhatikan matang agar supaya di tengah pandemi tidak menimbulkan masalah baru.
Jems Tuuk pun dalam paripurna tersebut memberikan pernyataan bahwa masalah pangan di Sulawesi Utara terlebih stok beras tidak di import.
Adapun terkait dengan petani, Sandra Rondonuwu berharap pemerintah memperhatikan petani cap tikus yang merupakan mata pencarian petani untuk betahan hidup. (FalenJaksen)