Manado, VoxSulut.com –Pendidikan Kader Pratama PDI Perjuangan Kota Manado yang digelar di Kantor PDIP Sulut, Jumat – Sabtu (13-14/5) 2022, malam tadi resmi berakhir.
Pada hari terakhir, pendidikan yang diikuti 65 kader PDIP Manado mulai dari anggota Fraksi PDIP di DPRD Manado, DPC, PAC hingga sayap partai ditutup dengan dua materi yang disampaikan bergantian Bendahara DPD PDIP Sulut Andrei Angouw dan Ketua DPC PDIP Manado Richard Sualang, yang sekaligus menutup kegiatan.
“Sebagai kader partai, sangat penting untuk memahami nilai nilai Pancasila yang menjadi ideologi utama bagi partai PDI Perjuangan. Metode berpikir Bung Karno yang adalah bapak proklamator Indonesia harus dimiliki oleh setiap kader. Realistis, revolusioner dan dialegtika merupakan metode yang perlu diterapkan sehingga cita cita Soekarno yaitu berdaulat dalam berpolitik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya yang disebut trisakti Bung Karno,” demikian beberapa isi materi yang disampaikan Andrei Angouw.
Kata Walikota Manado ini, dia menerapkan cara cara berpikir ini dalam sistem kerjanya, sehingga program kerja yang dilakukan terukur dan harus tepat sasaran, untuk hasil yang baik.
Selain itu, pada pendidikan kader pratama yang dilaksanakan Badan Pendidikan Pelatihan Cabang (BANDIKLAT) DPC PDIP Manado ini, seluruh peserta mengikuti materi team building yang bertujuan mempertajam manajemen kepemimpinan secara berkelompok dan pribadi serta problem solving skills, terlihat sejumlah peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan sejak hari pertama dimulai.
Andrew Palit yang mewakili kader potensial millennial mengungkapkan, pendidkan kader yang pertama kali dia ikuti ini, membuka cara berpikir tentang menjadi militan dan menjadi kader yang punya fundament kuat untuk meneruskan cita cita Bung Karno.
Sedangkan Stenly Tamo, peserta yang mewakili DPC PDI Perjuangan Manado menyebutkan, bahwa pengkaderan model seperti inilah yang sangat penting agar kita sebagai kader tidak terjebak dalam yang namanya politic instant karena kita tidak mau mengikuti proses politik dan disini kita belajar tahapan tahapan itu.
Senada hal yang sama, Viviyane Rondonuwu peserta dari PAC Bunaken merasa kegiatan ini merupakan kesempatan berharga yang diterimanya sebagai kader untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu dari partai, sehingga bisa mempersiapkan diri menghadapi kondisi politik dan dapat berkontribusi dalam pembangunan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Manado dr.Richard Sualang, tampil membawakan materi dengan topik Partai Ideologi.
“PDI Perjuangan sebagai partai pelopor harus menciptakan kader yang militant dan progressive revolusioner dengan membangun struktur partai sampai ke tingkat anak ranting. Karena fundamental PDI Perjuangan mengacu pada pemikiran Bung Karno yaitu memiliki disiplin tinggi sehingga PDI Perjuangan menjadi obor bagi kehidupan berbangsa dan negara Indonesia,” ujar Wakil Walikota Manado ini.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan tahapan turun lapangan selama 1 bulan lamanya, dimana para peserta akan melakukan evaluasi serta pantauan lapangan kemudian melaporkan hal yang ditemui di lapangan dengan solusi. Jika proses tersebut berhasil dilaksanakan para peserta baru bisa dinyatakan lulus dan menerima sertifikat.
Pendidikan kader pratama gelombang I ini ditutup Ketua DPC PDI Perjuangan Manado dr.Richard Sualang, didampingi wakil ketua DPC PDI Perjuangan Manado Astrid Kumentas, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Manado Gregorius Tonny Rawung, Wakil Bendahara DPD PDIP Sulut Christi Walangare dan Ketua Panitia Jeane Laluyan.(vsc)