Manado, VoxSulut.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama FK-IJK Sulut melalui Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE (OD) menyerahkan bantuan 25.000 masker kepada PD Pasar Kota Manado Atrium Manado Town Squre yang dirangkaikan dengan vaksinasi Massal, Kamis (12/08).
Bantuan tersebut diserahkan oleh Gubernur Olly Dondokambey kepada Wakil Wali Kota Manado dr. Richard Sualang didampingi Dirut PD Pasar dr. Roland Roeroe.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE usai memantau vaksinasi massal kepada mengatakan di Sulut tidak ada vaksin yang kadaluwarsa, karena semua yang dikirim dari pusat langsung di gunakan di semua sektor, termasuk sektor keuangan, TNI, Polri, Pemerintah daerah dan semua lembaga swadaya masyarakat bekerja bersama-sama sehingga masyarakat lebih cepat mendapatkan vaksin.
“Kami sangat berterima-kasih karena semua elemen masyarakat mau terlibat, sehingga percepatan vaksinasi di Sulut berjalan lancar tanpa hambatan, hambatan kita kurangnya vaksin saja dan perlu dicatat di Sulut tidak ada vaksin yang kadaluwarsa,” ujar Olly Dondokambey.
Sementara, Wali Kota Manado Andrei Angouw melalui Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang mengatakan terkait PPKM yang sudah dituangkan dalam surat edaran Walikota dan sudah diterapkan di lapangan tentunya dengan cara persuasif karena bersifat himbauan.
“Saya kira masyarakat Kota Manado masih kooperatif dan dengar-dengaran dengan himbauan mereka sudah bisa melaksanakan surat edaran walikota tersebut,” tutur Sualang.
Ditempat yang sama Direktur Utama PD Pasar Manado dr. Roland Roeroe menyampaikan banyak terima-kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan semua pihak yang sudah terlibat sehingga PD Pasar boleh menerima bantuan 25 ribu masker tersebut.
Menurut Roeroe, pendistribusian bantuan 25 ribu masker akan dilaksanakan melalui kantor cabang PD Pasar di setiap pasar besar dan di prioritaskan untuk Pasar Bersehati, Pinasungkulan, Tuminting dan Bahu dan akan disalurkan oleh Manajer dan seluruh karyawan kantor cabang yang ada di setiap pasar.
“Bukan berarti pasar yang lain tidak kami salurkan, tapi prioritas tersebut ada di empat pasar tersebut,” kata Roeroe.
Terkait penerapan Protokol kesehatan di PD Pasar, kata Roeroe memang sedikit mengalami kendala atau kesulitan tersendiri.
Karena ketika ada edukasi untuk memakai masker yang benar kepada para pedagang atau masyarakat yang hendak berbelanja di pasar kadang-kadang saat didatangi mereka memakai masker tapi saat tidak diawasi mereka membuka masker.
“Untuk itu ini perlu ada edukasi berulang kepada pedagang demi keselamatan dan kesehatan kita bersama, mungkin ada juga yang beranggapan kalau sudah di vaksin berarti masker tak perlu lagi dan ini menjadi stigma yang harus kita hadapi bersama bahwa vaksinasi itu masih banyak kriteria yang harus kita penuhi untuk mlepas masker jadi jangan serta merta kalau sudah vaksin maskernya sudah bisa dilepas termasuk dengan protokol-protokol kesehatan yang lain seperti menjaga jarak, cuci tangan dll,” tandasnya.
Namun kata Roeroe tak bisa dipungkiri pasar tampat pertemuan masyarakat yang banyak karena melayani kebutuhan pokok, jadi dengan cara-cara persuasif agar supaya tidak menghilangkan kenyamanan antar masyarakat, yang pasti kalau Prokes kami selalu tegas.
”Mudah-mudahan penyaluran masker ini akan memperbaiki protokol kesehatan yang ada di pasar-pasar,” pungkasnya.
Terkait PPKM kata Roeroe, pasar itu tidak dibatasi karena melayani kebutuhan pokok, yang dibatasi perkantorannya, misalnya seperti Kantor PD Pasar yang dibatasi hanya 25 persen sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat, provinsi dan kota.
Untuk para pedagang yang ada di pasar karena mereka melayani kebutuhan pokok masyarakat, dengan adanya pandemi jangan sampai terjadi chaos dalam kehidupan masyarakat.
“Seperti sudah saya katakan ada kesulitan tersendiri karena bagaimanapun juga pasar tidak bisa di tutup sebab melayani kebutuhan pokok masyarakat, yang bisa kami lakukan hanya mengawal protokol kesehatan untuk pembatasan-pembatasan itu hanya ada di jam operasional, jam 08.00 malam semua aktivitas di pasar selesai”
Untuk itu Direktur PD Pasar Kota Manado Pnt dr. Roland Roeroe mengharapkan para pedagang tetap menaati protokol kesehatan tak lupa juga Dirut mengajak pedagang dan masyarakat untuk mendukung program vaksinasi hebat yang sementara digalakkan oleh pemerintah Kota Manado dibawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw dan dr Richard Sualang, tentunya dengan mengikuti program vaksinasi tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sujana, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Wanti Waraney Mamahit dan seluruh jajaran Forkopimda, Kepala OJK Sulut, Gorontalo dan Maluku Utara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Sekretaris provinsi Sulut Edwin Silangen, Wakil Wali Kota Manado, dr Richard Sualang, Dirut PD Pasar Pnt Dr Roland Roeroe bersama Ketua Dewan Pengawas PD Pasar Novie Lumowa.(andre)